luna itu suka lebai dalam menyikapi hal-hal
simple yang terjadi dalam hidupnya (kayak ngomongin orang lain aja..). contohnya semalem waktu kepala saya yang imut-imut ini (iih..kepala apa kutil..) tiba-tiba berdesis mengeluarkan asap dan berdenyut-denyut mengerikan (bagian berdesis dan mengeluarkan asapnya lebai). guling ke kanan, tetep nyut-nyutan. guling ke kiri plus nutup kepala sebelah kanan dengan bantal, tetep nyut-nyutan dan malah sesak napas..
bikin pengen teriak godzila aja sih ni kepala!!
lalu suara-suara disekitar saya mulai menggema dan berdengung. oh, tuhan, inikah sakit menjelang kematian (saya rasa saya sempet mikir begitu). terlalu menyedihkan, disini terlalu sepi, siapa yang tahu saya sedang meregang nyawa, tuhaan.. saya nggak nangis, saya nggak pengen nangis malah. tapi seperti (rasanya) orang-orang yang sedang diambang maut, kenangan-kenangan mulai berkelebat dimata saya. oh.. saya nggak mau mati tanpa meninggalkan wasiat!!(teringat suzanna..) tapi saya terlalu lemah dan nggak berdaya menghadapi tubuh yang menegang dan nggak mau diajak kompromi untk bangun. maka saya ambil jalan termudah. hape. saya bisa nulis wasiat di hape.
dengan kepala masih berdenyar-denyar saya menggapai-gapai hape yang ada di sebelah kanan atas saya, lalu saya buka notes dan mengetik nama-nama dan pesan yang saya ingin mereka tahu sebelum saya, ah, mati.
pertama, ini sulit. ma, luna sayang mama, jangan sedih ya, nanti kalau mama kesini luna sambut iring-iringan malaikat dengan sayapnya yang indah(ma suka yang indah-indah kan?). kedua, pa, terimakasih untuk nasihat-nasihatnya untuk anakmu yang -sepertinya- sudah kebal nasihat ini, luna bahagia punya papa terhebat seluruh dunia. dedek2ku, kalian surgaku, nakal boleh tapi tetep jaga ma-pa ya. sahabat-sahabatku, pelangi hidupku, tanpa kalian aku cuma titik air yang jatuh ke bumi tanpa arti. teman-temanku, orang-orang yang menyadarkanku aku nggak pernah sendirian dengan senyumnya, smsnya, "hai"nya dan tindakan-tindakan simpel kalian,
i admire you. semua hutangku harap dipintakan ke keluargaku(kupikir nggak ada, tapi kalau ada yang merasa aku punya hutang sama kalian, silahkan). untuk wangiwhitemusk-ku, kamulah inspirasi (yang terakhir ini dihapus, untuk menghilangkan fitnah..padahal saya pengen banget ninggal wasiat buat dia, hiks,
never said enough coz it wasn't said to her).
banyak yang mau saya kasih wasiat, sepupu-sepupu saya, temen sd saya (they're so special, karena mereka imut-imut..), guru-guru saya(ya, mereka), tanaman-tanaman saya, berang-berang palsu!!, dan ya, orang-orang yang saya kenal dari blog luna. tapi saya sudah nggak sanggup, panggilan maut sudah tinggal sejengkal, jiwa saya sudah sampai leher. lalu saya kehilangan kesadaran.
matikah?
belumkah?
sajadah saya masih membentang di dekat kasur (bekas solat isya yang belum saya bereskan semalam). saya bengong. kepala saya sudah tidak nyut-nyutan. duduk, buka hape, wasiat saya masih ada (yaiyalah, emang siapa yang ngapus? malaikat maut?).adzan subuh..apa di barzah sini kita masih denger adzan? oh, pas saya buka mata ternyata saya pikir-pikir mati nggak akan semudah itu. saya bahkan nggak merasakan badan saya seperti dikuliti, jadi bukan mati. mati pasti lebih menyakitkan. mati pasti lebih dramatis. mati pasti lebih menyedihkan. yang pasti bukan seperti yang semalam. tadi malam itu cuma sakit kepala karena gigi saya yang bolong dan belum saya pertemukan dengan kekasihnya (dokter gigi manapun) sejak dia mulai bolong.
saya solat subuh, salam, doa, tersenyum, lalu tertawa, dan menangis. saya masih hidup.
ps: pikir-pikir apa ya wasiat buat kalian, temen-temen yang saya kenal dari openluna? mm.. tetaplah hidup.
-kemarin pagi liat orang naik sepeda sambil ngerokok, jangan ditiru ya, kasihan paru-parumu..
-kemarin siang saya liat iklan tjefu* di umbul-umbul -beri bukti bukan janji, saya jadi mikir, apa ada partai tjefu*.. memang sudah mau pemilu..
-kemarin sore saya liat kucing kecil mati kelindes di jalan raya. horor.
Read more...