hari ini: short tempered

Short haired, nggak masalah. nggak boros sampo, udah gitu sejuk-sejuk gimana gitu dan yang paling penting nggak ribet nyisirnya.

short legged, emh, well, masih nggak papa. walaupun iklan bilang " scara tumbuh ke atas bukan ke samping" itu cukup mengesalkan dan yah, simply bikin keki. tapi masih nggak masalah, saya masih bisa pake dingklik atau tangga untuk ngambil barang-barang yang terletak di tempat yang kurang terjangkau.

but short tempered? yang satu ini benar-benar menyusahkan. meninggalkan penyesalan yang mendalam. cuma gara-gara gas di rumah abis dan nggak bisa masak mie buat sarapan misalnya, orang rumah ketiban getahnya. dikit-dikit kesulut. cuma gara-gara nyari hp misalnya, "deek, liat hape kakak ga?" yang dijawab dengan gelngan kpala yang nggak signifikan, kita bisa jadi kesel "ih, kalau ditanya tuh jawab kek, gatau kakak lagi kesel apa??" padahal ya emang dia nggak tau apa-apa. parahnya lagi kalau sampe hal-hal kecil gitu bikin diem-dieman yang nggak penting.

short tempered, tanda kalo saya belum dewasa. haah, sedih. saya belajar, saya belajar untuk menggigit lidah saat saya merasa kepala saya dipukul dan darah saya sudah sampai mata. saya belajar untuk menutup mata dan menarik napas saat mukamu berubah jadi setan yang ingin saya hilangkan segera.

saya belajar senyum seikhlas-ikhlasnya saat wajah saya serasa ditampar wajan mendengar kata-kata pedas, kasar, tidak peduli, atau melihat tindakan yang tidak saya sukai. saya akan belajar untuk menasihati instead of mengkritik, melihat semuanya dengan lebih positif, merespon alam semesta dengan lebih bahagia. dewasa dan bahagia. halah..