suatu hari: your scent, i didnt know

saya kenal seorang hantu dari masa lalu yang nggak punya bau. kalau biasanya hantu beraroma melati, kemenyan, kembang kamboja atau yang berhubungan dengan hantu lainnya. dia berlalu lalang dengan wajah cerianya, dengan lawakan-lawakan gila yang bikin saya mules sampai ke surga (hah?). saya nggak pernah memperhatikan baunya (karena saya sudah bilang dia tidak punya bau!). walaupun dia habis main basket berjam-jam, walaupun dia habis belajar di kelas dengan serius sampai otaknya keluar dari pantat (iuh..its a long way down), atau dia habis belajar dengan santai dan penuh candaan sama temen-temennya, dia tetep nggak punya specific smell yang bikin saya mabuk. hal lain, banyak hal lain dari dia yang bikin saya mabuk. yang baru saya sadari ternyata adalah, suaranya. suaranya bikin saya kangen. bikin saya kangen! (eh, saya sudah bilang sekali tadi ya?). sudah 3 tahun saya nggak ketemu atau dengar suaranya.

hantu saya yang sekarang wangi sekali. white musk. saya suka sekali wanginya. bergandengan dengannya membuat saya wangi dia. saya sanggup nggak cuci tangan berjam-jam, berhari-hari bahkan bertahun-tahun kalau perlu jika dan hanya jika saya tahu kalau itu adalah terakhir kali saya bergandengan dengan dia. bukan karena berarti saya melawan pemerintah dengan gerakan cuci tangan dengan sabunnya atau karena saya nggak mampu beli parfum white musk buat nginget gimana hari-hari bersama dia, tapi karena bukan wanginya sendiri yang bikin saya mabuk, tapi dia dan wanginya as one. sekarang dia nggak lagi di rumah. dia pergi, mungkin kembali, mungkin juga tidak.

gambar dari sini dan sini