this fortnight, just this one fortnight when the moon shines on your beautiful face, through my eyes, my everything revealed.

suatu hari: statement and the next things

>> Sabtu, 18 Oktober 2008


"..a..aku suka kamu.."

sayup-sayup keluar kata-kata itu dari bibirnya. tangannya bergetar seakan tak sanggup lagi menahan darah yang menderas dari otak turun ke tangannya. aku tahu usahanya begitu keras untuk mengumpulkan serakan keberanian. sebenarnya juga sudah kutunggu-tunggu sejak beberapa waktu, sempat penasaran apa yang menahannya begitu lama. mungkin dia belum yakin, mungkin dia masih menimbang-nimbang apakah benar aku yang dia butuhkan. apakah benar akulah "orang yang tepat"nya.

aku sekarang yang tidak yakin.

she's taking too much time to understand i'm the best for her (pede banget gue..)
she's thinking too much.
and she is a good thinker proofed with the conclusion she take at last.
(yea, keep flatterin yerself luna)

aku masih belum yakin

aku masih menatapnya dengan pandangan nggak percaya. apa dia sudah akan kabur dan menyesal dengan pernyataannya barusan. apa dia merasa terlambat untuk menyelamatkan persahabatan kami dan memutuskan untuk pergi?

aku masih terdiam, sebelum dia bergerak maju meletakkan kedua tangannya dipipiku (she's still shakin i reckon) dan mendekatkan bibirnya ke bibirku. we kissed.

saat saat seperti ini nggak butuh kata-kata. ciuman panjang selesai tapi tangan masih erat dan mata masih belum bisa berhenti saling menatap.

apa dia akan pergi setelah ini?
apa dia akan meninggalkanku seperti saat sebelum ini?
apa dia akan bilang ciumanku terasa nggak enak dan nggak mau mendapatkan ciuman seperti itu lagi seumur hidupnya (yang benar saja! aku nggak seburuk itu! aku sudah berlatih! ..sedikit..)
aah.. keraguan selalu datang, tapi kesempatan lebih jarang datang.


hell, we kissed again.

and again.

i'll let myself paint my days.


gambar dari sini

0 lunatics:

shout it!!!

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP